Slide Title 1

Aenean quis facilisis massa. Cras justo odio, scelerisque nec dignissim quis, cursus a odio. Duis ut dui vel purus aliquet tristique.

Slide Title 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide Title 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Wednesday, October 10, 2018

Mandi Malam & Rematik: Tidak Berhubungan


Mandi Malam & Rematik: Tidak Berhubungan


 “Jangan mandi malam-malam, bisa kena rematik!” - Pernah dengar seseorang dimarahi ketika akan beranjak mandi pada malam hari? Anda dan saya sangat kemungkinan akrab dengan kalimat tersebut, terutama jika di Indonesia. Lalu bagaimana sudut pandang dunia kedokteran terhadap mandi malam dan rematik? Mari kita simak.
Mitos: Rematik disebabkan mandi malam hari.
Fakta: SALAH.
  • Entah telah berapa tahun lamanya masyarakat awam telah menganut paham yang sangat keliru. Bertanyalah pada setiap orang yang Anda temui dan mereka akan mengangguk setuju bahwa mandi malam hari tidaklah baik untuk tubuh.
  • Rematik adalah penyakit dimana terjadi peradangan pada persendian, dan terdapat ratusan jenis rematik yang telah ditemukan, salah satu yang tersering adalah Rheumatoid arthritis, jenis lainnya antara lain Systemic Lupus Erythematosus , Ankylosing Spondylitis,dan Goutarthritis.
  • Penyakit ini merupakan penyakit autoimun, yang artinya system kekebalan tubuh kita menyerang tubuh kita sendiri, dalam hal ini terutama bagian persendian, sehingga si penderita akan merasakan nyeri pada sendi yang terkena.  
"Jangan khawatir, rematik hanyalah penyakit manula dan orang sudah tua saja." Faktanya? SALAH BESAR. 
Lho, kok bisa? Berikut penjelasan dr. Adithia Kwee:
Benarkah Rematik Hanyalah Penyakit Manula?
Mitos: Rematik adalah penyakit manula.
Fakta: SALAH.

·         Tidak sedikit orang yang akan mengiyakan pada pendapat bahwa rematik adalah penyakit yang hanya menyerang orang usia lanjut. Pernyataan ini -sekali lagi- keliru.

·         Sejatinya, sampai detik ini sebab pasti dari penyakit rematik belumlah jelas ditemukan, namun terdapat dugaan bahwa kelainan genetiklah yang menjadi penyebab utama. Rematik menyerang orang yang usianya produktif, yakni antara usia 20 sampai 45 tahun, mungkin Anda terkejut, tapi itulah fakta yang ada.

·         Penyakit sendi yang menyerang orang lanjut usia biasanya bersifat degeneratif ataupun faktor eksternal lainnya, yang artinya kerusakan karena penuaan, bukan karena proses autoimunitas tadi. Karena menyangkut sistem imun, jelas sekali bahwa masalah utama rematik terdapat di peredarandarah, yang mana tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan air dingin yang mengenai kulit kita pada malam hari.

Gejala Rematik
Gejala penyakit rematik bisa Anda lihat dengan adanya:

·         Nyeri

·         Warna kemerahan pada persendian

·         Pembengkakkan pada persendian

·         Terasa hangat pada daerah persendian

·         Menurunnya fungsi  yang terkena

·         Sendi terasa kaku pada pagi hari

Jika Anda mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, janganlah menunda untuk mengkonsultasikan diri ke pada dokter, karena pada hakikatnya penyakit rematik tidaklah berbahaya jika ditemukan sedini mungkin dan segera diobati.
Dengan minum obat secara teratur niscaya persendian Anda bisa dipertahankan fungsinya. Salam hidup sehat!

Sumber: KlikDokter.com

Alergi


Alergi
Alergi adalah reaksi tubuh yang berlebihan terhadap benda asing tertentu atau yang disebut alergen.
Apabila alergen masuk ke dalam tubuh seseorang, melalui berbagai cara, baik terhisap, tertelan, ataupun kontak dengan kulit, maka  sistem kekebalan tubuh seseorang yang memiliki alergi akan aktif dan menimbulkan reaksi yang berlebihan. Tidak demikian halnya dengan orang yang tidak memiliki alergi, alergen tersebut tidak memiliki pengaruh yang bermakna.
Pencegahan
  1. Hindari pemicu seperti makanan atau obat-obatan yang dapat menimbulkan reaksi alergi walaupun obat atau makanan tersebut hanya menyebabkan reaksi ringan
  2. Bila anda memiliki anak dengan alergi terhadap makanan tertentu, perkenalkan makanan yang baru satu persatu agar bisa diketahui mana yang menyebabkan alergi
  3. Bila anda pernah memiliki riwayat reaksi alergi yang serius, bawa obat-obatan darurat (seperti difenhidramin <antialergi> dan suntikan epinefrin atau obat sengatan lebah) sesuai dengan anjuran dari dokter
Pengobatan
Pengobatan alergi pada dasarnya adalah simtomatik atau sesuai dengan gejala. Prinsip yang paling utama adalah proses penghindaran benda-benda yang diperkirakan merupakan suatu alergen dengan tujuan agar pasien tidak berkontak dengannya. Apabila reaksi alergi yang terjadi mengancam nyawa pasien, seperti terjadi pembengkakan di saluran nafas, maka pasien harus segera dibawa ke rumah sakit untuk penatalaksanaan yang lebih baik. Penanganan
Untuk reaksi alergi ringan-sedang:
  1. Tenangkan dan yakinkan pasien bahwa ia akan baik-baik saja karena kecemasan dapat memperparah keadaan
  2. Kenali dan identifikasi penyebab alergi. Bila telah diketahui maka segera hindari penderita dari penyebab. Penyebab alergi seperti sengatan lebah ditangani dengan cara mengeluarkan sengat menggunakan pencungkil baik  kuku ataupun kartu kredit. Jangan menggunakan pinset atau penjepit lainnya karena dapat menghancurkan sengat dan menyebarkan racun lebih banyak
  3. Bila penderita mengalami gatal-gatal segera berikan losio kalamin (pelembab yang mengandung kalamin) atau sesuatu yang dingin.
  4. Awasi penderita untuk gejala-gejala peningkatan distres
  5. Panggil bantuan medis. Untuk gejala ringan mungkin hanya membutuhkan pengobatan dokter yang ringan seperti antialergi
Untuk reaksi parah:
  1. Periksa ABC. Tanda-tanda bahaya untuk pembengkakan jalan nafas adalah suara serak dan berbunyi saat penderita mengambil nafas. Bila penderita mengalami kesulitan bernafas dan sangat lemah atau mengalami penurunan kesadaran, segera panggil bantuan. Bila perlu berikan bantuan nafas
  2. Tenangkan penderita
  3. Bila reaksi alergi adalah akibat sengatan lebah, hilangkan sengat dengan mencungkil. Jangan menggunakan penjepit
  4. Bila penderita memiliki obat alergi segera berikan. Hindari pemberian melalui oral bila penderita mengalami kesulitan bernafas
  5. Ambil tindakan untuk menghindari terjadinya syok. Baringkan penderita di tempat yang datar, tinggikan kaki penderita sekitar 12 inchi dan selimuti penderita dengan jaket atau kain. Jangan tempatkan penderita dengan posisi seperti ini bila penderita mengalami cedera di bagian kepala, leher, punggung, atau kaki
  6. Bila penderita mengalami penurunan kesadaran, segera lakukan tindakan penanganan penurunan kesadaran dan hubungi 118
 Penyebab alergi
Pada dasarnya sistem kekebalan tubuh merupakan benteng pertahanan terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit. Bila ada benda yang membahayakan atau yang disebut ‘antigen’ masuk, maka sistem kekebalan tubuh akan bereaksi dengan cara mendatangi antigen tersebut dan menghasilkan antibodi yang terdiri dari imunoglobulin (IgG, IgA, IgM, IgD, IgE). Antibodi ini akan datang ke tempat masuk antigen dan menghancurkannya. Antibodi ini bersifat protektif dan membantu menghancurkan antigen dengan menempel di permukaannya sehingga lebih mudah untuk dihancurkan. Imunoglobulin terdiri dari 5 tipe IgG, IgA, IgM, IgD dan IgE. Imunoglobulin yang dapat menimbulkan reaksi alergi adalah IgE. Pada orang alergi produksi IgE dapat sangat berlebihan 
 
http://klikdokter.com/userfiles/pic_alergi%283%29.jpg
Gambar : Sel Mast

Mekanisme
Bila tubuh terpapar oleh antigen atau alergen, maka reaksi kekebalan tubuh akan segera terbentuk. IgE yang terbentuk akan mendekati antigen dan menempel di permukaannya. Selanjutnya IgE akan mengaktivasi sel yang disebut sel mast. Sel mast ini mengandung zat-zat aktif yang dapat mengiritasi jaringan seperti misalnya histamin. Tubuh akan mengalami reaksi seperti gatal, mata berair, dan bersin - bersin. Reaksi berbahaya yang dapat disebabkan oleh alergen atau antigen ini adalah pembengkakan jalan napas yang dapat menimbulkan sumbatan jalan nafas.
Mereka yang berisiko
Alergi dapat terjadi baik sejak janin masih berada di dalam kandungan maupun di berbagai macam rentang usia. Pada umumnya alergi timbul di usia kanak-kanak, namun kejadian paling sering  terjadi di usia dewasa. Penyebab sensitifnya seseorang terhadap alergen tertentu dan berlebihannya produksi IgE akibat terkena alergen masih belum diketahui penyebabnya. Diperkirakan hubungan yang paling sering adalah faktor keturunan. Alergi dapat diturunkan dari orang tua ke anak. Apabila kedua orang tua tidak memiliki riwayat alergi, maka risiko anak memiliki alergi sebesar 15%. Apabila salah satu dari kedua orang tua anak memiliki alergi, maka risiko meningkat menjadi 30% dan 60% bila alergi dimiliki oleh kedua orang tua.

Sumber:
Klikdokter.com



Sunday, October 7, 2018

5 Gejala Kanker yang Sering Kita Abaikan


5 Gejala Kanker yang Sering Kita Abaikan


Batuk dengan suara serak? Atau ada rasa nyeri di tubuh yang tidak hilang-hilang? Nah, gejala sepele yang seperti itulah yang sering kita abaikan, padahal ternyata bisa jadi itu adalah gejala kanker.
KlikDokter.com - Kanker merupakan penyakit yang cukup menyeramkan untuk kita dengar. Terkadang orang-orang yang menderita kanker baru menunjukkan gejala signifikan setelah kanker itu menyebar. Nah menurut sebuah studi  Kanker di Inggiris menunjukkan bahwa ada sebanyak 5 gejala yang dapat menjadi pertanda awal kanker.
1. Batuk yang lama dan suara serak
Batuk yang sering muncul dan hilang merupakan gejala yang sering kita temui dan berkaitan dengan alergi. Namun batuk yang lama tidak sembuh-sembuh dan diserati darah harus diwaspadai. Batuk yang lama dan disertai darah bisa saja merupakan tanda adanya kanker paru-paru, dan bisa dilakukan pemeriksaan xray untuk memastikan. 
Gejala kanker lainnya yang sering kita abaikan di halaman berikut.
2, Nyeri yang lama dan tidak dapat dijelaskan
Kebanyakan nyeri bukan disebabkan oleh kanker, namun nyeri yang berlangsung lama harus segera dilakukan pemeriksaaan. Misalnya, Anda memiliki gejala nyeri kepala yang lama sekali, coba lakukan pemeriksaan, mungkin bukan sebuah kanker otak, namun ada baiknya segera dilakukan pemeriksaan. Nyeri yang lama pada daerah dada bisa juga merupakan tanda dari kanker paru-paru. Nyeri yang lama pada perut Anda, bisa juga merupakan tanda dari kanker ovarium.
3. Perubahan pada Tahi Lalat
Belum tentu sebuah tahi lalat baru yang bertambah besar merupakan jenis kanker kulit. Namun apabila Anda muncul gejala seperti ini tidak ada salahnya Anda melakukan konsultasi ke dokter kulit untuk melakukan pemeriksaan. 
4. Pendarahan Abnormal
Pendarahan vagina yang abnormal (diluar siklus haid Anda) bisa menjadi tanda awal dari kanker serviks. Sedangkan pendarahan dari anus bisa menjadi tanda awal dari kanker usus.
5. Penurunan Berat Badan yang Tidak Normal
Kita selalu mencari cara untuk mengurangi berat badan, namun apabila terjadi penurnan berat badan yang signifikan tanpa adanya usaha untuk menurunkan berat badan dapat menjadi tanda serius. Bisa saja hal tersebut merupakan suatu jenis kanker atau tumor.